Minggu, 15 Juli 2012

REHABILITASI GEDUNG SEKOLAH


REHABILITASI GEDUNG SEKOLAH

Siswa kelas satu sampai kelas tiga SDN Kapedi II sebentar lagi akan belajar di kelas yang nyaman. Pemerintah Kabupaten Sumenep akan memperbaiki sekolah mereka yang dinilai tidak layak digunakan.

Selama ini mereka belajar di kelas yang kumuh. Atapnya penuh dengan lubang yang menganga. Pada saat belajar terkadang mereka mesti berpindah dari satu sisi ke sisi yang lain untuk menghindar dari tetesan air hujan yang mengguyur. Terik matahari yang menembus lubang atap memaksa mereka untuk menggeser tempat duduk ke tempat yang teduh.

Atap berlubang lantai berkubang . Itulah gambaran kelas tempat mereka belajar setiap hari. Selain atap di atas mereka berlubang, lantai tempat mereka berpijak juga berkubang. Kubangan ini menjadi tadah air hujan yang  menyisakan lembab.

Jerit sengsara mereka terdengar oleh Bupati Sumenep. Melalui dinas pendidikan, bupati mendaftar SDN Kapedi II sebagai sekolah yang akan memperoleh dana rehabilitasi pada tahun 2012.

Kepala sekolah telah dipanggil ke kabupaten untuk menerima sosialisasi bersama kepala sekolah penerima yang lain. Tim konsultan juga telah diterjunkan untuk menginventarisir kebutuhan rehabilitasi. Hasilnya, konsultan merekomendasikan untuk meninggikan tembok, mengganti rangka besi dengan kayu, mengganti kosen serta keramikisasi lantai.

Dana yang dialokasikan untuk rehabilitasi gedung sekolah SDN Kapedi II ini mencapai ratusan juta rupiah. Walaupun dana itu hanya untuk rehabilitasi tiga lokal, setidaknya wajah kumuh gedung yang dibangun pada era tujuh puluhan ini akan berubah.  Para siswa tidak direpotkan untuk menggeser tempat duduk mereka karena panas dan hujan. Mimpi siswa untuk belajar di kelas yang nyaman akan segara terwujud.

Sabtu, 14 Juli 2012

Menjajal Sprint


                                                              Menjajal Sprint Bluto

Iwan dan Faisal, dua siswa SDN Kapedi II mengikuti lomba lari tingkat kecamatan pada hari  kamis, 12 Juli 2012. Mereka terpilih menjadi  duta Kapedi II setelah melalui beberapa latihan di bawah bimbingan guru olah raga.

Dalam latihan setiap minggu, Faisal menunjukkan keuletannya. Ia tampil prima dan memimpin latihan. Begitu juga dengan Iwan, kekuatan nafasnya lebih baik dari yang lainnya. Di madrasahnya ia menjadi juara I lomba lari bendera.

Lomba lari tahunan ini diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke 67. Lapangan sepak bola Bluto dipilih oleh panitia sebagai tempat perlombaan.

Peserta yang ikut dalam lomba ini cukup banyak. Lebih dari 100 anak yang berlaga di seluruh nomor yang dipertandingkan. Mereka siswa SD yang ada di kecamatan Bluto.

Ada beberapa cabang lari yang dilombakan pada tahun ini. Diantaranya lomba lari 60m Pi, 80m Pa, 400m Pi, dan 1000m Pa.

Iwan dan Faisal ikut dalam lomba lari 80m yang dilaksanakan lebih dahulu. Selesai mengikuti nomor 80m, mereka menjajal di nomor 1000m di lapangan yang sama.

Di perlombaan ini, kedua siswa asal Aeng Pa’ak ini belum mampu meraih juara. Mereka harus mengakui kecepatan sprint peserta lain yang lebih berpengalaman.

Walaupun belum menjadi juara, setidaknya perlombaan ini akan memberikan pengalaman dan pelajaran yang berarti bagi prestasi mereka di masa yang akan datang. Menang dan kalah pasti terjadi dalam setiap perlombaan. Menang bukanlah bukanlah satu-satunya tujuan. Karena sportifitas dan kebersamaan nilai merupakan nilai yang mesti dijunjung dalam pertandingan.

Senin, 02 Juli 2012

Wisata Sekolah


WISATA SEKOLAH GRATIS

Impian kelas enam SDN Kapedi II tahun pelajaran 2011/2012 untuk berwisata menjadi nyata. Kepala sekolah telah memberi persetujuan dan menetapkan hari untuk berwisata.

Tepat pukul enam pagi, di hari Kamis, 27 Juni 2012 mereka berangkat dari halaman sekolah. Pada saat berangkat, mereka diantar oleh orang tua mereka hingga masuk mobil. Tidak cukup mengantar anaknya masuk ke mobil, para orang tua itu menunggu sampai mobil yang membawa anak mereka berangkat.

Siswa yang ikut berwisata berjumlah sebelas anak. Mereka semua kelas enam yang telah dinyatakan lulus. Selain siswa, hampir seluruh guru SDN Kapedi II juga turut serta dalam wisata tersebut sekaligus mendampingi siswa.

Kebun Binatang Surabaya (KBS) menjadi tujuan utama wisata siswa kali ini. Di sana mereka akan melihat langsung binatang-binatang yang terancam punah atau langka. Selama ini mereka hanya melihat gambar binatang-binatang yang dilindungi pemerintah itu di buku saja. Dari KBS mereka akan melanjutkan wisatanya ke makam Sunan Ampel.

Dalam mengikuti wisata kali ini, para siswa tidak dipungut biaya apapuan. “Semua dibayari sekolah, termasuk makan malam bahkan mereka diberi uang saku” demikian ungkap Bapak Abd. Samad selaku kepala sekolah SDN Kapedi II.

Bukan hanya siswa yang dapat mengikuti wisata dengan gratis, guru-guru sukwan yang ikut serta dalam wisata juga tidak ditarik biaya sepeserpun. Semua dibiayai dari anggaran sekolah dan partisipasi guru PNS. Kebetulan guru PNS baru menerima gaji ke 13 sehingga mereka ingin menyisihkan sebagian pendapatannya untuk wisata sekolah ini.

Wisata kali ini merupakan wisata yang bersejarah bagi SDN Kapedi II. Sebelumnya tujuan wisata siswa-siswa hanya obyek wisata kabupaten seperti Museum Keraton Sumenep dan Asta Tinggi.

Selain karena wisata kali ini merupakan wisata pertama ke luar daerah, wisata ini menjadi pengalaman baru karena baru kali wisata sekolah diikuti hampir seluruh guru.